Kamis, 09 Agustus 2012

ELING-ELING MP3

ELING_ELING

Eling-eling senandung lagu lama yang ana munculkan kembali melalui irama campur sari. Sewaktu ana masih kecil, lagu tersebut sering digunakan untuk puji-pujian di masjid atau di musholla, atau juga untuk meninabobokan anaknya menjelang tidur. Jika dinikmati, lagu ini dapat menundukkan kita dari keangkuhan, kesombongan, keserakahan, dan beberapa sifat negatif manusia yang menjadikan lupa akan siapa dirinya, dari mana asalnya, dan mau ke mana kelak. Jika kita dengarkan sendirian di tempat tidur dalam kelamnya malam  lagu tersebut dapat mengundang air mata kita karena teringat betapa ngerinya kita jika Malaikat Izrail telah menghampiri kita sementara kita belum punya apa-apa kecuali dosa dan dosa. Padahal Allah berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
Setiap jiwa pasti merasakan mati

 Lagu Mp3 Eling-eling ana suguhkan dengan menggunakan lagu Sonny Joz " Sholawat Taubat". 
Proses terwujudnya Mp3 Eling-eling  ini ana tidak sendirian. Orang-orang baik di sekitar ana sudah pasti ana butuhkan bantuannya.
 Oleh karenanya, pada kesempatan ini ana ingin sekali menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Suamiku Murtadho Nala Ula yang selalu mensupport 
2. Simbah Bogel (Bapak Sugijanto) pengemas musik
3. Anakku Julla Bee Imaratu Pemilik Bima Studio 
4. Semua pihak yang tidak bisa ana sebutkan satu per satu

Ana hanya bisa mengucap Jazakumullahukhairul jaza
Semoga  lagu ini membawa keberkahan bagi kita semua . Amin.


   ELING_ELING
Eling-eling, eling eling sira manungsa
Ojo sira banget bungah ana ndonya
Mumpung durung, mumpung durung katekanan
Malaikat, malaikat juru pati
Arep njabut. arep njabut nyawanira
Nggone njabut angenteni dhawuhe Allah

Yen wis mati, yen wis mati banjur didusi
Diulesi, diulesi nganggo mori
Disholati sowan maring kang Mahasuci
Tumpakane, tumpakane kreta jawa
Roda papat,roda papat rupa manungsa
Jugugane, jujugane  omah guwa

Omahe, omahe ra ana lawange
Turu ijen, turu ijen ra ana kancane
Ditutupi, ditutupi anjang-anjang
Diurugi, diurugi den siram kembang


@@@BILLKABIDA@@@

Anda menginginkan lagu Eling-Eling? Ambil saja di sini




Senin, 06 Agustus 2012


Pengelolaan Majalah Dinding di Sekolah
(sebuah opini)

Oleh : Amin Wahyuni, S.Pd.
Pengampu Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Secang


            Melihat tampilan  Majalah Dinding (Mading) di sebuah sekolah yang  sarat dengan artikel-artikel karya para siswa  kreatif merupakan sebuah isyarat bahwa sekolah tersebut telah menerapkan pendidikan berkarakter. Melalui tulisan hasil karya siswa di Mading  sekolah sudah cukup membuktikan bahwa  mereka tidak saja memiliki kemampuan  kognitif saja, tetapi afektif dan psikomotoriknya juga sudah mulai jalan. Tulisan mereka jugalah yang menunjukkan bahwa para siswa sudah tampak  memiliki karakter seperti  memiliki keberanian menulis, menulis dengan jujur apa yang ada dalam hati dan pikirannya,  bertanggung jawab dengan apa yang mereka tulis, disiplin waktu antara menulis dengan belajar, santun menggunakan bahasa tulisan, dan masih banyak lagi karakter-karakter yang muncul melalui goresan pena mereka. Bukan hanya itu saja, sejak dimulainya mereka  ingin menulis, tentu saja mereka juga sudah melalui proses berani wawancara, sopan berbicara, gemar membaca buku sebagai referensinya, dll. Oleh karena itu, salah satu ciri sekolah yang sudah mulai tampak hasil karakternya dapat terlihat ketika kita memasuki sebuah sekolah, mata kita langsung disuguhi karya-karya siswa yang mampu menggugah penasaran  para tamu untuk segera mendekati dan membaca tulisan yang ada di Mading  tersebut.
            Nah, yang menjadi persoalan berdasarkan narasi di atas adalah, sudahkah setiap sekolah memiliki pemandangan yang demikian membanggakan itu? Bagaimana di sekolah yang sekarang menjadi tempat belajar  (bagi siswa) atau bekerja (bagi guru)?
            Kalau belum, mari kita coba menciptakan suasana pendidikan berkarakter melalui  Majalah Dinding (Mading) di sekolah kita masing-masing. Di sini akan saya tunjukkan bagaimana langkah-langkah untuk memulainya.
1.      Masukkan kegiatan Majalah Dinding (Mading) sebagai kegiatan ekstrakurikuler.
Alasannya:
a.       Mading merupakan salah satu sarana informasi penting yang harus dikelola secara profesional;
b.      Mading merupakan majalah berkala yang terbit secara rutin dan dalam waktu yang ditentukan;
c.       majalah dinding juga tempat mengembangkan potensi, ide-ide, kreativitas, dan keaktifan siswa karena mereka dituntut untuk mengerjakan tugas tepat pada waktunya dan mencari informasi dari berbagai sumber yang ada (belajar sebagai wartawan/jurnalis)
d.      Banyak pekerjaan yang perlu pembahasan untuk menampilkan Mading, diantaranya:
·         menentukan waktu terbit
·         tema dari majalah dinding yang akan diterbitkan
·         survei dan wawancara
·         mengumpulkan data yang ada
·         menghias majalah dinding agar tampak menarik
·         membuat ilustrasi
·         merencanakan untuk majalah dinding selanjutnya
sehingga membutuhkan waktu spesial.
e.       Majalah dinding mempunyai fungsi sebagai:
·         Sarana komunikasi dan penyampai informasi
·         Media hiburan yang mudah,murah, dan sederhana
·           Sarana untuk menjalin persaudaraan dan kekeluargaan
·         Ajang atau wadah untuk pengembangan kreatifitas
·           Alat berlatih jurnalistik secara sederhana
f.       Majalah dinding sebagai media informasi dan komunikasi mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah :
·         Untuk media komunikasi antar warga sekolah
·          Untuk sarana kreatifitas siswa
·         Untuk memupuk minat baca di kalangan siswa
·         Untuk memanfaatkan waktu luang
·          Untuk melatih kecerdasan berpikir secara intelektual
·          Untuk melatih berorganisasi
·          Untuk mengasah dan mempertajam kemampuan menulis
Perlu disosialisasikan dengan baik dan benar kepada siswa.
2.      Memilih Pembimbing yang profesional di bidang kewartawanan.
Seorang  pembimbing yang asal-asalan tidak akan mampu membimbing siswa secara maksimal.
3.      Pengorganisasiannya melibatkan pengurus OSIS karena Mading juga merupakan bagian dari kegiatan OSIS.
Adapun  kepengurusan secara sederhana dapat disusun sebagai berikut.
·         Penanggung jawab (Kepala Sekolah/pimpinan tertinggi suatu organisasi)
·          Penanggung Jawab
·          Pembina/Pembimbing
·         Pengurus Majalah:
1.          Ketua
2.          Sekretaris
3.          Bendahara
4.          Seksi-seksi :
·             Pengumpul dan Penyeleksi Naskah
·             Pemasang dan Pencopotan Naskah
·             Penyimpan dan Penyalur Naskah
 
Demikian tulisan ini sekadar membantu siswa atau pun rekan guru yang ingin mengembangkan karakter dan budaya tulis menulis di sekolah . Semoga tulisan ini   bermanfaat.

 Secang, 7 Agustus 2012